![]() |
source: melayuonline.com |
Di tengah serbuan berbagai macam jenis kosmetik
modern dan berbagai cara perawatan kesehatan dan kecantikan di
salon-salon, ada satu adat budaya di Kalimantan Selatan yang sampai
sekarang masih dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Batimung,
membuang keringat dari badan dengan cara diasapi serta ditambahkan
bunga-bungaan dan ramuan alami untuk memberi keharuman kepada badan
orang yang ditimung tadi. Batimung salah satu syarat bagi calon
pengantin untuk menghadapi pesta perkawinannya nanti. Tujuannya agar
mempelai laki-laki dan perempuan saat acara berlangsung tidak
mengeluarkan bau keringat biasa tetapi berganti menjadi bau harum yang
menambah pesona.
Proses batimung biasanya dilakukan pada malam hari,
dilaksanakan oleh para wanita dari keluarga orang yang batimung. Untuk keperluan batimung biasanya terdiri dari:
- Bedak atau wadak, yang sering disebut mangir wangi. Terbuat dari beras kencur ditambah dengan bahan alami lainnya yang mengandung wangi-wangian.
- Bahan-bahan tambahan tersebut direbus sehingga uap itulah yang akan memberikan bau harum. Bahan tambahan antara lain, daun pudak/pandan wangi, tamu giring, limau purut, kulit bawang merah, babakan pula santan, kayu manis, menyan, daun sop, pucuk ganti, mang soe sebangsa akar, bunga akar. Semua bahan tersebut dibuat dalam ramuan kecil-kecil kemudian dimasukkan kedalam kuantan lalu direbus sampai mendidih, tutupnya dijaga agar jangan terbuka sehingga asapnya keluar sebelum diperlukan.
- Sebelum memasuki timungan, badan orang yang akan ditimung dibedaki dengan wadak sampai bersih dan harum sehingga segala kotoran yang melekat di tubuhnya hilang. Membedaki dilakukan oleh para wanita yang ditugaskan. Biasanya sambil membedaki ini calon pengantin akan digoda dengan senda gurau para pembedak.
- Setelah selesai diwadak, calon pengantin disuruh duduk di atas sebuah bangku yang rendah disebut dadampar, kemudian segala pakaian yang melekat disuruh tanggalkan diganti dengan selimut tebal beberapa lapis sampai ke atas kepala kecuali muka dan hidung.
- Selesai diselimuti, barulah ramuan mendidih tadi diletakkan dibawah dadampar dan tutupnya dibuka sehingga uap harum bisa keluar dan membasahi tubuh orang yang batimung. Biasanya bagi calon pengantin laki-laki, acara batimung cukup tiga hari, tetapi bagi calon pengantin wanita bisa sampai satu minggu bahkan ada yang hampir satu bulan. Setelah acara batimung selesai akan terlihat perbedaan nyata yang tampak pada kulit orang batimung serta keringatnya mengeluarkan bau yang harum. portalbanjarmasin.com
Demikian artikel tentang Batimung, Salah satu Tradisi Urang Banjar sebelum berlangsungnya pernikahan. Semoga bermanfaat ..
dijawa juga ada tuh mandi buat calon mempelai wanita, klo nggak salah mandi kembang tujuh rupa apa yah...hehehe,

ReplyDeletepantes klo pengantin baru pada nggak sabaran nunggu malam hari, krn mempelai wanitny aja dah di persiapkan baunya wangi buanget....hahahahahaha
pgi Neng Dwi ...
pagiii juga kang fiu
hehe
DeleteSelamat sore Mbak Jeng Dwi, simak tradisi Batimung nya
DeleteWah bau wanginya sampai kecium kemari deh Mbak Jeng hhh
wah masa sih mas saud ? dri sini kok nggak yah ....? xixixixixixi
Deleteiyya..mas saud..gak kecium baunya..
DeleteUnk seklai ya tradisi Batimung ini... seperti acara siraman
ReplyDeleteiye bener gan
batimung juga sering disebut oleh org daerah lain sebagai SPA ala banjarmasin :)
Deletewah... tradisi batimung ini menarik sekali, sepertinya metodenya juga bisa diterapkan agar tubuh kita wangi yia bos, hehehe....
ReplyDeletebisa banget, tinggal mandi uap doang ko
DeleteKedua mempelai sama-sama melalui prosesi Batimung, wah tradisi yang sudah lama yah. masyarakat kita hebatnya masih selalu melestarikan budaya terdahulu. saya jadi pengen nyoba, hhehe. nyoba doang, belum tahap menikah
ReplyDeletesilahkan dicoba aja, dan rasakan "kehangatannya"
DeleteAwal membaca tradisi Batimurung ini saya terpikir tentang obyek wisata Batimurung, ternyata ini merupakan sebuah tradisi ya. Dan seperti orang di kukup kalau di Jawa, kalau sekarang seperti mandi sauna dengan rempah atau aroma bunga yang di lakukan untuk acara resepsi pernikahan. Indonesia memang kaya akan sebuah nilai tradisi.
ReplyDeleteSalam
Dan Indonesia selalu menjaga dan melestarikan tradisi pendahulunya
itulah Indonesiaku :)
DeleteSalam :)
tradisi nenek moyang yang terus dilestarikan
ReplyDeletetradisi yang sangat unik sekali, semoga tidak hilang dan tetap di lestarikan masarakyat banjar
ReplyDeletethanks mbak infonya
Aamiin
terimakasih udh berkunjung ..
Deletewow. jangan jangan mandi sauna yang ekspor dari barat itu meniru perawatan cara tradisional ala batimung ini,,, saya curiga dech,, coba ditelusuri,, soalnya banyak dari warisan budaya kita yang lari keluar kemudian masuk lagi dengan nama dan kemasan yang beda... misalnya seperti musik jathilan atao angguk dari jawa it kan sudah ratusan tahun lalu,, kemudian begitu tahun 70an ada musik bergenre house yg iramanya setali 3 uang dengan musik dolala ato jathilan dan seterunya (irama monoton) akhirnya orang kita pada kesemsem,, dan malah sering dipakai musik dengan istilah dugem..
ReplyDeletewaah bisa kita telusuri nih, mbah google kira kira tau ga ya soal ini? hemm
DeleteDikampung saya tradisini ini juga suka dipakai kalau mau ada yang nikah
ReplyDeletewiih sama
lestarikan :)
DeleteKayak proses siraman orang Jawa ya, Bang..

ReplyDeleteTapi seru nih kalo diuapi gitu kan jadi wangi. Heheh.. Kayak sauna
tradisi yang bagus juga mba, untuk mengurangi daya minat kepada pemakaian kosmetik yg akhir2 ini sering membuat rugi bagi beberapa orang
ReplyDeleteBaru denger namanya...hehehe, maklum saya bukan orang kalimantan sih...
ReplyDeletetapi, kalo dilihat gambarnya sih cukup unik memang tradisinya di Indonesia ini.
tradisinya menarik ya mbak
ReplyDeletePengetahuan budaya nih, makasih mbak jadi lebih dekat budaya adat lain hehe
ReplyDeleteBaru tau saya Mbak Jeng Dwi, adat tradisi Batimung yang dari Kalimantan selatan
ReplyDeleteKalau gak salah yah..? di tempat saya juga ada adat seperti itu namun nama dan
Praktek nya berbeda, Mandi Manten Namanya kalau di Jawa Barat.
ilmu baru neh,,tetapi kalau ada acara ini pakai rame-ramean gak atau semacam pesta gitu.?
ReplyDeletepesta keluarga aja
hehee
ReplyDeleteini tradisi jaman nenek moyang ya sob, makasih atas informasinya, sekalian silahturahmi dihari libur
ReplyDeletekalau melakukannnya tiap hari boleh juga kan mbak biar badannya selalu wangi hehe...
ReplyDeleteWah wah yang mau ngade
pasangan mu7ti gt ya. Biar oke. Kaya ikan asap aja. Ntar kalo gak harum malah jd sangit gak?
ReplyDeletenyimak neng lumayan nambah ilmu
ReplyDeletekenapa di atas disebutkan 'kecuali' muka dan hidung.
ReplyDeleteemang kenapa mbak kalo muka dan hidungnya juga ditutup.
beberapa hari yang lalu di sebuah televisi swasta juga membahas semacam 'batimung' tapi dengan topick 'spa modern'
jangan" terinspirasi dari batimung
:-p :-p :-p
budaya dan tradisi seperti ini yang perlu di lestarikan supaya bisa dikenal oleh generasi penerus
ReplyDeleteharus dijaga tuh tradisi nya ;)
ReplyDelete"izin share ya admin
ReplyDeleteburuan gabung bersama kami,aman dan terpercaya
ayuk... daftar, main dan menangkan
Line : agen365
WA : +855 87781483 :)
Silakan di add ya contaknya dan Bergabung juga ya :)"
Tradisi yang menarik, baru tau juga nih tradisi Nevous
ReplyDelete